Panduan bagi Brand dalam Memenangkan Hati Generasi Millennials
Agar dapat sukses menjual produkmu, tentunya kamu harus mengenal siapa konsumenmu. Riset mengenai bagaimana cara pikir, bertindak, dan akhirnya mengambil keputusan untuk membeli adalah langkah awal untuk menemukan peluang baru untuk semakin mengenal konsumenmu.
Meski setiap generasi memiliki dampak tersendiri di dalam masyarakat, namun tidak dapat dipungkiri bahwa generasi Millennial saat ini merupakan target potensial bagi begitu banyak brand yang ada. Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia yang berusia 20 – 40 tahun di tahun 2020 diduga berjumlah 83 juta jiwa (34%) dari total penduduk Indonesia. Jumlah ini lebih besar dari generasi X yang sebesar 53 juta jiwa (20%) dan generasi Baby Boomer yang hanya tinggal 35 juta jiwa (13%). Itu artinya, tidak hanya tercatat sebagai generasi dengan usia produktif yang terbesar di Indonesia, generasi Millennial pun memiliki daya beli yang semakin meningkat.
Melebihi generasi-generasi lainnya, generasi Millenial saling bergantung satu sama lain dan berbagi pendapat dengan teman-teman untuk membuat keputusan yang lebih tepat. Hal itu dikarenakan teknologi dan akses informasi yang semakin mudah, terutama dengan kehadiran sejumlah platform yang bisa digunakan untuk berkomunikasi, seperti Facebook, Instagram, Twitter, dll.
Social media telah mengubah cara generasi Millennial berbagi pikirannya dan memperluas pengaruhnya atas orang lain. Entah itu mendukung suatu alasan, memberikan review pribadi mereka terhadap suatu produk, atau hanya memberikan dukungan kepada tokoh yang diidolakan, generasi Millenial tahu bahwa suara mereka memiliki kekuatan — lewat bintang, jempol, dan berbagai komentar di kolom yang tersedia.
Bisa dibilang, generasi Millenial melihat teknologi tidak hanya sebagai perangkat atau platform untuk berkomunikasi saja, tapi juga menjadi cara untuk meningkatkan kehidupan, membuat pilihan yang lebih baik, dan berkontribusi kepada masyarakat.
Pilihan Brand Generasi Millennial
Meski selalu terhubung dan menggantungkan hidupnya kepada teknologi, nyatanya generasi Millenial masih melakukan pembelian di toko. Namun generasi ini mencari kecepatan, kemudahan pembelian, dan efisiensi saat memilih tujuan belanja mereka.
Berikut beberapa hal yang membuat generasi Millennial menjatuhkan pilihan pada sebuah brand:
1. Brand yang memiliki kehadiran media sosial, website yang mudah diakses, serta melibatkan customer mereka dengan konten yang relevan dan segar.
2. Brand yang berhasil membuat mereka terlibat lebih lanjut dan merasa bahwa brand tersebut menambahkan value bagi kehidupan mereka.
3. Brand yang tidak secara eksplisit “menjual” produk kepada mereka; namun menjual sambil berkomunikasi serta menyediakan informasi baru yang kuat dan relevan.
Insight Mendalam untuk Memikat Millennials
Lalu bagaimana ya, cara untuk menentukan apa yang relevan bagi generasi Millennials? Nah, ini dia tantangan terbesar bagi brand apapun. Punya berbagai akun social media untuk mempublikasikan berbagai konten dan berkomunikasi dengan mereka memang penting, tetapi tidak semua brand berhasil melakukannya.
Dengan begitu luasnya jangkauan usia para Millennials, tentu saja sulit untuk mengeneralisasi semuanya, namun ada beberapa insight mendalam mengenai mereka yang bisa kamu lakukan untuk memenangkan hati mereka:
1. Value
Kualitas sangat penting bagi generasi Millennials, namun harga pun harus tetap masuk akal. Sesuatu yang mahal bagi satu orang mungkin murah bagi yang lain, dan mungkin juga tidak ada hubungannya dengan pendapatan. Ini menggambarkan value yang ditempatkan seseorang pada suatu produk dan bagaimana produk itu cocok dengan gaya hidupnya.
Dalam menghadapi generasi Millennial yang sangat berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka, sangat penting bagi brand untuk memastikan produk dan layanan mereka menunjukkan kualitas dan relevansi terhadap kehidupan customer. Itu sebabnya, brand sebaiknya memiliki kisah yang kuat di balik produk mereka atau proposisi unik yang memberikan kredibilitas pada produk dan layanan mereka.
2. Relevansi
Customer Millennials juga suka menjadikan sesuatu sebagai "milik mereka". Informasi yang mereka terima sangat luas dan mereka terus-menerus terpapar dan dipengaruhi oleh beragam pengalaman, entah pengalaman sendiri atau orang lain yang dapat dengan mudah mereka dapatkan.
Dunia yang saling terhubung telah mengembangkan pasar dengan pilihan yang lebih banyak. Generasi Millennials dengan cepat menemukan berbagai produk dan layanan baru dan membagikannya dengan teman-teman yang sepemikiran serta merekomendasikannya lewat social media.
Dengan banyaknya pilihan serta rekomendasi produk dan layanan di social media, generasi Millenial sadar bahwa mereka perlu mengandalkan feedback dari orang lain untuk membantu mereka membuat pilihan. Itu sebabnya, brand hanya perlu menjadi relevan dan membuktikan keefektifan mereka kepada customer Millennial mereka.
3. Keaslian
Untuk menerobos dunia dengan informasi yang berlebihan, upaya pemasaran yang dilakukan brand harus memiliki substansi dan keaslian untuk mendapatkan respect dari generasi Millenials. Jika brand terlalu ‘jualan’, kemungkinan besar mereka tidak akan mengadopsinya. Pahami semangat generasi Millennials, hormati kecerdasan mereka, dan beri mereka sesuatu yang dapat menginspirasi, supaya brand kamu mendapatkan tempat di hati mereka.
Artikel ini pernah dimuat di sini
Client: Rombak Media