7 Golden Rules of Surviving & Thriving in the Freelancing Wild Jungle
Halo semuanya! Izinkan saya berbagi sekelumit pengalaman pribadi sepanjang tujuh tahun berkarier sebagai seorang konsultan content strategy dan content writer.
Meski terkesan penuh privilese, posisi seorang pekerja freelance pada kenyataannya sangat rentan. Bulan lalu, saya dihubungi oleh seorang mantan klien yang pernah memakai jasa saya beberapa tahun lalu dalam menulis beberapa artikel untuk blog website perusahaan yang tengah dirintisnya. Masalahnya, mantan klien ini ghosting saya tanpa membayar setelah pekerjaan diterima. Seakan sudah lupa kalau dulu pernah kabur tidak membayar jasa saya, kini ia menawari saya pekerjaan untuk membuat strategi konten perusahaan rintisannya yang baru dan bergerak di bidang sustainable water solutions. Kalau dulu pesan saya tidak pernah dibalas, kini ia membombardir saya lewat pesan Linkedin, WhatsApp, dan juga email.
Tentu saja akhirnya saya membalas emailnya dengan sopan, berterima kasih bahwa ia kembali mengajak saya berkolaborasi dan saya masih menantikan pelunasan pembayaran jasa saya yang belum dibayarkan beberapa tahun lalu. Awalnya ia meminta maaf, mengakui bahwa perusahaannya yang kemarin bangkrut karena kesalahannya mengelola dan seharusnya tidak kabur begitu saja. Ia berjanji akan melakukan pelunasan pembayaran.
Namun sayangnya, ia kembali mangkir. Setelah berulang kali saya kirimkan reminder dan dibalas dengan beragam alasan, akhirnya ia meminta saya untuk mengirimkan invoice ulang senilai dua kali lipat jumlahnya. Menurutnya, tagihan ini akan ia keluarkan dari perusahaannya yang baru, tetapi saya harus memberikan jasa penulisan saya kembali untuk perusahaannya yang baru.
Tak mau tertipu dua kali, saya bilang kalau saya tidak setuju memberikan jasa saya kembali kepadanya kecuali ada perjanjian tertulis/kontrak dengan timeline yang jelas. Selain itu saya tegaskan bahwa rate saya sudah berubah jauh dari 5 tahun lalu ketika ia pertama kali menggunakan jasa saya. Seperti yang sudah saya duga, ia kembali menghilang bak ditelan bumi!
Tak hanya klien personal atau perusahaan rintisan saja, saat ini pun ada satu perusahaan besar yang (masih) mangkir dan menunda pembayaran jasa setelah mencicil sebagian hak saya dalam hitungan tahunan. Sampai saat ini saya masih menunggu itikad baik dari perusahaan tersebut.
Berangkat dari pengalaman-pengalaman tak enak tadi, saya rangkumkan 7 pelajaran penting yang saya dapatkan sepanjang 7 tahun berkarier sebagai konsultan freelance, ketika berhadapan dengan klien-klien “nakal” seperti ini.
Punya pengalaman serupa? Share di kolom komentar ya!
___
Bagi yang membutuhkan jasa profesional saya, bisa cek www.stephaniemamonto.com untuk melihat service yang tersedia atau request rate card.
*) I'm still looking for the right opportunity: full-time remote jobs in writing, localization, content strategy, content marketing, or marketing communication.
Comments